Divoltar Obat Gusi Bengkak

Divoltar Obat Gusi Bengkak

Dosis Penggunaan Divoltar

Dosis penggunaan obat divoltar harus disesuaikan dengan penyakit dan intensitas keparahan gejala.

Berikut dosis umum penggunaan obat tersebut:

Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus

Apa Itu Divoltar 50 Mg 50’S?

Divoltar 50 mg 50’S adalah obat untuk mengatasi nyeri akibat peradangan seperti pada kasus rheumatoid arthritis dan spondilitis. Obat ini tergolong keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter.

Meredakan nyeri akibat peradangan pada kasus:

Natrium diklofenak (50 mg)

Beli Divoltar 50 mg 50’S di DokterSehat sekarang juga! Cari dan beli obat online apapun dengan harga terjangkau, hanya di DokterSehat! Nikmati juga promo menarik lainnya untuk berbagai kebutuhan medis terbaik.

Divoltar berisi kandungan Diclofenac sodium yang digunakan untuk mengatasi nyeri dalam intensitas ringan hingga sedang.

Obat ini juga umum digunakan untuk mengatasi peradangan akut.

Saat mengonsumsi divoltar, Moms tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan alat berat.

Pasalnya, obat ini bisa menimbulkan rasa pusing dan kantuk setelah digunakan.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan kegunaan, dosis, dan efek samping obat divoltar setelah pemakaian, simak ulasannya di bawah ini, ya, Moms!

Baca juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih

Foto: Kegunaan Divoltar Obat Nyeri

Foto: Nyeri (Orami Photo Stocks)

Melansir Mayo Clinic, kandungan dalam divoltar adalah Diclofenac. Ini merupakan zat yang masuk dalam golongan Nonsteroidal Anti Inflammatory Drug (NSAID).

Dalam bahasa kimia, NSAID disebut dengan asam fenil asetat.

Diclofenac bekerja dengan cara menghalangi enzim siklooksigenase (COX).

Enzim tersebut membantu pembentukan prostaglandin saat terjadi luka, sehingga menyebabkan nyeri atau peradangan.

Ketika kerja enzim terhalang atau terhambat, maka prostaglandin yang diproduksi menjadi lebih sedikit sehingga rasa nyeri dan peradangan akan mereda.

Selain memiliki fungsi utama sebagai obat pereda nyeri, divoltar dapat pula digunakan untuk meredakan beberapa gangguan kesehatan berikut:

Baca Juga: Norvom, Terapi Obat Antimual Pasca Operasi dan Kemoterapi

Cara Tepat Menyimpan Obat Divoltar

Sama halnya dengan obat-obat lain, divoltar juga harus disimpan dengan cara yang tepat.

Begini cara penyimpanan divoltar yang disarankan:

Berkaitan dengan cara membuang obat yang tepat dan aman, Moms bisa menanyakan langsung kepada apoteker saat membeli obat.

Baca Juga: 8 Manfaat Daun Kentut, Bisa Obati Herpes!

Mengenai Divoltar 50 mg Tablet

Harus dengan resep dokter

Divoltar 50 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan 1 dos 5 x 10 tablet salut selaput 50 mg

Tiap tablet mengandung natrium diclofenac 50 mg

Ponstan FCT (Pfizer)

Mengandung 500 mg asam mefenamat, Postan FCT bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin.

Prostaglandin adalah senyawa yang berfungsi untuk berperan dalam proses timbulnya nyeri dan peradangan di dalam tubuh.

Ponstan FCT yang berisi 10 tablet salut selaput ini hanya bisa dibeli menggunakan resep dokter di apotek. Obat ini bisa dikonsumsi sampai 3 kali sehari saat atau setelah makan.

Nomor izin edar BPOM: DKL8519807117A1

Informasi Divoltar 50 Mg 50’S

Langkah-Langkah Mencegah Masalah Gusi

Meski ada banyak pilihan obat gusi bengkak yang bisa kamu coba, yang terbaik tetaplah mencegah kondisi ini terjadi.

Ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah gusi bengkak, antara lain:

Saat sedang mengalami gusi bengkak, ada baiknya kamu ketahui 4 Makanan yang Perlu Dihindari saat Gusi Bengkak.

Itulah pilihan obat gusi bengkak yang ampuh dan langkah pencegahannya. Dapatkanlah obat-obatan di atas dengan mudah dan cepat di Toko Kesehatan Halodoc. 1 Jam sampai dan dikirim dari apotek tepercaya!

Gusi yang bengkak menandakan bahwa area tersebut sedang mengalami peradangan. Tentunya, kondisi ini membuat penderitanya merasa tidak nyaman karena merasa sakit secara terus-menerus.

Peradangan di gusi dapat terjadi karena tidak terjaganya kebersihan mulut, sehingga bakteri dapat menempel pada karang gigi.

Biasanya, gejala gusi bengkak ditandai dengan warna gusi kemerahan, berbentuk bulat, dan bertekstur licin.

Untuk mengatasinya, terdapat sejumlah obat gusi bengkak yang bisa digunakan, salah satunya obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang bertindak sebagai antinyeri dan antiradang.

Tentunya penggunaan obat-obatan tersebut alangkah lebih baik bila dilakukan setelah konsultasi dengan dokter.

Bila kamu mengalami gusi bengkak, berikut sejumlah obat yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah kesehatan yang satu ini:

Ibuprofen merupakan obat yang umum digunakan untuk menurunkan demam. Tak hanya itu, obat ini juga dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan.

“Obat untuk gusi bengkak ini bisa membantu menghentikan prostaglandin akibat peradangan. Ketika produksi prostaglandin berhenti, maka rasa sakit akan menghilang,” tutur drg. Dondi Gumilang C.Ht.

Beruntungnya, ibuprofen merupakan obat gusi bengkak apotek, sehingga kamu bisa dengan mudah membelinya.

Akan tetapi, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah terjadinya efek samping seperti alergi.

Tak hanya meredakan gejala demam, paracetamol dapat menghilangkan peradangan, termasuk gusi yang bengkak.

Jenis obat yang satu ini dapat menekan respon nyeri dan mempercepat proses peradangan, sehingga gusi bengkak bisa cepat hilang.

Meski menjadi obat yang sering digunakan oleh kebanyakan orang, namun kamu tetap perlu hati-hati saat mengonsumsinya. Pastikan untuk konsumsi obat ini setelah makan, ya!

Aspirin merupakan golongan obat non-steroid yang memiliki efek antiradang, sehingga berfungsi untuk meredakan nyeri dan demam. Oleh karena itu, aspirin bisa digunakan sebagai obat gusi bengkak dan nyeri.

Sayangnya, kamu perlu berhati-hati ketika ingin menggunakan aspirin untuk sakit gigi, terutama jika mengalami flu dan cacar air. Soalnya, aspirin bisa menimbulkan sindrom Reye yang dapat memicu kerusakan pada hati dan otak.

Selain itu, kondisi gusi bengkak yang berdarah juga tidak disarankan untuk menggunakan aspirin. Sebaiknya, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter supaya lebih aman.

Diklofenak adalah obat gusi bengkak paling ampuh yang sering dikonsumsi oleh kebanyakan orang. Reaksi obat ini sangat cepat dalam menangani rasa nyeri pada gusi bengkak.

Terdapat 2 jenis diklofenak, yakni natrium (sodium) dan potasium (kalium). Bila kondisi sakit gusi tergolong akut, kamu bisa menggunakan jenis potasium.

Akan tetapi, obat sakit gusi bengkak ini memiliki efek iritasi lambung. Untuk itu, jika kamu memiliki keluhan lambung, ada baiknya untuk mengonsumsinya setelah makan, ya!

Pada dasarnya, naproxen lebih banyak digunakan pada penderita asam urat. Akan tetapi, obat ini tergolong OAINS, sehingga bisa mengobati gusi yang bengkak dengan menahan produksi prostaglandin.

Apabila berniat untuk melakukan aktivitas berat, kamu perlu mempertimbangkan kembali penggunaan naproxen. Soalnya, obat ini bisa menyebabkan pusing.

Selain itu, penderita asma, asam lambung, kolesterol, dan wanita hamil juga perlu mempertimbangkan kembali untuk mengonsumsinya.

Meski biasanya celecoxib digunakan pada pengidap arthritis, namun obat ini juga bisa mengatasi nyeri sakit dan rasa sakit akibat gusi bengkak.

Namun, tidak disarankan untuk penderita asam lambung mengonsumsi obat ini karena bisa menimbulkan gastrointestinal.

Selain itu, Mama yang memasuki trimester 3 dan ibu menyusui juga perlu waspada untuk menggunakan obat ini.

Asam mefenamat menjadi salah satu obat yang sering digunakan untuk sakit gigi atau gusi bengkak. Obat ini juga bisa dipakai untuk mengatasi nyeri kepala dan nyeri haid.

Menariknya, obat sakit gigi ini cukup aman bagi lambung. Akan tetapi, disarankan untuk tetap mengonsumsinya setelah makan.

Penting untuk diingat, ibu menyusui perlu konsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakannya. Soalnya, obat ini bisa terserap ke dalam ASI.

Bila sakit gigi masih berlangsung hingga 7 hari setelah penggunaan asam mefenamat, sebaiknya segera minta bantuan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Antibiotik menjadi obat terbaik untuk meredakan gusi bengkak. Apalagi, gusi bengkak terjadi karena peradangan yang diakibatkan oleh bakteri.

Disampaikan oleh Dokter Dondi, kondisi gusi bengkak tanpa disertai gigi berlubang akan menggunakan antibiotik yang bisa membunuh bakteri anaerob.

Sedangkan jika disertai dengan gigi berlubang, antibiotik yang digunakan akan membunuh bakteri aerob.

Perlu diingat, penggunaan antibiotik untuk gusi bengkak harus dengan resep dokter. Disarankan untuk mengonsumsinya sesuai dengan resep agar sakit gigi bisa segera membaik.

Penggunaan Divoltar 50 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Divoltar 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Belanja di App banyak untungnya:

Belanja di App banyak untungnya:

Cooling 5 Plus Orange

Anda juga bisa menggunakan obat semprot untuk mengatasi gusi bengkak, salah satunya adalah Cooling 5 Plus Orange.

Tak hanya diformulasikan dengan phenol sebagai antiseptik, Cooling 5 Plus Orange dilengkapi benzocaine untuk menghambat sinyal penghantar rasa sakit gigi dan gusi Anda. Dengan begitu, rasa nyeri karena gusi bengkak dapat berkurang.

Cooling 5 Plus Orange diklaim aman untuk anak-anak di atas enam tahun, ibu hamil, dan menyusui. Meski begitu, tetaplah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Nomor izin edar BPOM: DTL1833541735A1

Gel Anestesi Oral

Untuk membantu mengatasi nyeri gusi, kamu bisa menggunakan gel anestesi oral. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter.

Biasanya, obat ini menggabungkan bahan alami seperti cengkeh dengan bahan sintetis untuk membuat gusi menjadi mati rasa dan tidak terasa nyeri.